Sumber: detikfinance.com (17-11-2008)

Angga Aliya ZRF - detikFinance

Jakarta - Pelemahan rupiah diperkirakan akan terus terjadi sampai menunggu pemerintah mengeluarkan blanket guarantee. Namun meski blanket guarantee dikeluarkan, rupiah tetap tidak bisa kembali ke level yang lebih rendah dari Rp 10.000/US$.

Demikian disampaikan  Kepala Ekonom BNI Tony Prasentiantono disela-sela Economic Outlook 2009 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (18/11/2008).

"Rupiah bisa Rp 12.000 itu karena tidak ada blanket guarantee, akan terus melemah sampai blanket guarantee dikeluarkan pemerintah," katanya.

Namun untuk menopang rupiah agar kembali ke Rp 10.000/US$ pun bukan perkara mudah. Setidaknya ada dua syarat yang harus dipenuhi agar rupiah bisa kembali ke Rp 10.000/US$.

Pertama adalah blanket guarantee yang dikeluarkabn pemerintah. Kedua adalah penurunan suku bunga The Fed AS dari 1% menjadi 0,5%.

"Tergantung dua itu, tapi saya menduga awal tahun depan bisa kembali ke Rp 10.000-an, tapi nggak mungkin dibawah Rp 10.000, itu impossible," katanya.

Meski berharap AS menurunkan suku bunga, tapi Tony memperkirakan rendahnya suku bunga The Fed tidak akan berlangsung lama. Karena suku bunga yang rendah justru tidak baik bagi ekonomi AS.(lih/ir)