Kembali

Bunga Penjaminan Berpotensi Turun

JAKARTA-Lembaga Penjamin Simpanan menilai ruang untuk menurunkan suku bunga penjaminan simpanan masih luas. Direktur Eksekutif LPS Krisna Wijaya mengatakan penurunan bunga dimungkinkan selama perbankan belum mengoptimalkan suku bunga simpanannya.

Bank-bank, menurut dia, memberikan bunga simpanan di bawah suku bunga penjaminan. Rata-rata bunga simpanan bank sebesar 7-8 persen. Sedangkan LPS Rate saat ini 9,5 persen.

Masyarakat menerima tingkat bunga yang dibayarkan bank. "Ärtinya, ekspektasi untuk penurunan bunga penjaminan masih ada," ujarnya kepada Tempo di Jakarta kemarin.

Apalagi, tutur dia lebih lanjut, rata-rata perbankan telah memiliki dana pihak ketiga yang me¦madai.

Namun, Krisna mengaku belum bisa memastikan apakah LPS Rate juga akan mengikuti suku bunga patokan, BI.Rate, yang baru saja diturunkan bank sentral sebesar 25 basis point menjadi 9,25 persen. Keputusan bunga penjaminan baru akan diambil dalam rapat komisioner pada Senin mendatang. "Jadi saya tidak ingin mendahului," katanya.

Dia hanya memastikan LPS tetap mempertimbangkan stabilitas perbankan nasional dalam menentukan besarnya suku bunga penjaminan. Sebab, kenaikan ataupun penurunan suku bunga penjaminan akan mempengaruhi tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman bank.

Direktur PT Bank Mandiri Tbk. Abdul Rachman sependapat.

Penurunan suku bunga penjaminan masih sangat .dimungkinkan. Apalagi, kata dia, selama ini LPS Rate menyesuaikan dengan BI Rate. "Saya kira, dengan penurunan BI Rate, LPS Rate akan turun," kata dia.

Namun, Rachman melanjutkan, problem yang ada sekarang, bank mengalami kelebihan likuiditas.

Sementara itu, permintaan pinjaman dari masyarakat masih minim. Kenyataan ini menyebabkan perbankan tidak menetapkan suku bunga deposito sama dengan suku bunga penjaminan. "Itu sebabnya, peluang penurunan LPS Rate masih besar," tu'turnya.


Saat ini, kata dia, Bank Mandiri mematok suku bunga simpanan maksimal 8 persen. Sedangkan besarnya suku bunga pinj arian memiliki range rendah hingga tinggi. "Bunga kredit antara 12,5 dan 15 persen," ujar Rachman.

Menurut dia, seiring dengan penurunan BI Rate menjadi 9,25 persen, bank juga akan segera melakukan penyesuaian kembali. Tapi, dia mengingatkan, penyesuaian suku bunga simpanan atau pinjaman tidak bisa sertamerta langsung. "Semua tergantung kategori pinjaman dan risikonya. Semakin besar risiko akan semakin mahal bunganya," tuturnya:

Presiden Direktur PT Bank Danamon Tbk. Sebastian Paredes menyambut baik penurunan suku bunga sebagai sinyal positif bagi stabilitas makroekonomi. "Ini membuka peluang investor masuk," katanya.

Terlebih lagi Bank Danamon akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun pada April 2007. Hasil penjualan surat utang ini, menurut Paredes, akan digunakan untuk memperkuat struktur modal, khususnya pendanaan jangka panjang bank, yang direncanakan Rp 3,4 triliun tahun ini.   woEm wim