Kembali

LPS Bahas Posisi Suku Bunga Penjaminan 12 Maret

Sumber: detikfinance.com (04-03-2009)
 

Herdaru Purnomo - detikFinance
Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan segera membahas suku bunga penjaminannya terkait penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin pada 12 Maret mendatang.
   
Hal ini dikatakan oleh Kepala LPS Firdaus Djaelani seusai menghadiri acara peresmian Gedung Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Kamis (5/3/2009). Pembangunan gedung itu adalah program CSR dari CIMB Group melalui PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) yang memberikan bantuan pendidikan Rp 17 miliar.

"Kita akan segera bahas, hari Kamis depan mengenai suku bunga penjaminan, jadi apakah akan turun atau tidak tentunya kita lihat hasil pertemuan tanggal 12 tersebut," ujarnya.
    
Bunga LPS ditentukan oleh banyak hal, lanjut Firdaus, pertama kita lihat bagaimana perkembangan suku bunga ke depannya, tentunya BI Rate juga menjadi salah satu ukuran.

"Kemudian kita melihat bagaimana dana di perbankan ke depan. Kita meminta kepada masyarakat kalau dia ingin aman tentunya dia harus meminta suku bunga simpanannya sesuai dengan bunga penjaminian LPS," paparnya.
   
Firdaus mengatakan bahwa suku bunga LPS akan mempengaruhi suku bunga deposito yang berada di dalam range penjaminan LPS, misalnya simpanan di bawah Rp 2 miliar, sudah seharusnya ikut turun.
    
"Masyarakat juga harus mengerti, jika menerima suku bunga deposito diatas bunga penjaminan maka kalau bank itu jatuh dia tidak akan terima penggantian dari LPS," pungkasnya.
   
Ia menambahkan bahwa LPS sudah menyosialisasikan hal ini, sehingga masyarakat juga mengerti bahwa suku bunga LPS yang sekarang 9 persen itu, akan menjadi ukuran penjaminan simpanan Rp 2 miliar ke bawah.

Efek Bagi Perbankan

Ditempat yang sama, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga, Arwin Rasyid mengatakan bunga LPS yang turun akan menimbulkan efek psikologis dan efek riil.
   
"Itu sinyal ekonomi keuangan, jadi misalkan rate LPS turun seperti di AS ada efek psikologis dan efek riil bagi perbankan, efek riilnya yaitu perbankan akan senantiasa menurunkan suku bunganya," jelasnya.
   
Efek psikologisnya, lanjut Arwin, ini adalah ekspansi ekonomi kita, disini saya melihat merupakan proaktif dari pihak regulator keuangan, dan ini hal yang sangat bagus.(dru/ir)