Kembali

Sosialisasikan Penjaminan Simpanan, Kepala Eksekutif LPS Mengajar di Indonesia Banking School

Sosialisasikan Penjaminan Simpanan, Kepala Eksekutif LPS Mengajar di Indonesia Banking School

 

LPS-Jakarta, Di tengah padatnya aktivitas sebagai Kepala Eksekutif Lembaga penjamin Simpanan (LPS), Lana Soelistianingsih kembali meluangkan waktunya untuk memberikan kuliah umum di forum webinar bertema “Perekonomian Indonesia dan Peranan LPS Dalam Resolusi Perbankan Indonesia”, digelar oleh Indonesia Banking School (IBS) dengan dukungan penuh LPS, dan diikuti oleh ratusan peserta baik dari kalangan perbankan dan akademisi serta mahasiswa dari berbagai kampus di tanah air, Jumat (28/05/2021).

“Assalamualaikum, salam saya untuk semua yang hadir. Senang dan bangga sekali dapat diundang kembali, apalagi selain bertemu para mahasiswa, hadir pula para senior saya disini,” ujarnya dalam sambutannya.

Dalam webinar tersebut, dipaparkan antara lain peran LPS bersama dengan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) lainnya yaitu, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam menjaga perekonomian dan stabilitas perbankan.

“Selama tahun 2020 kami bersinergi secara apik, dan kami memastikan bahwa setiap kebijakan KSSK itu bisa mengurangi tekanan ekonomi yang terkontraksi cukup besar. Ketika BI menurunkan suku bunga, kami pun terus mendukung dengan menurunkan suku bunga,” ujarnya.

Sebelumnya, LPS pada Rapat Dewan Komisioner (RDK), hari Kamis, 27 Mei 2021 telah menetapkan kebijakan untuk menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) LPS bagi Bank Umum dan BPR masing masing sebesar 25 bps.

Menjawab pertanyaan salah satu mahasiswi, perihal apakah LPS memiliki kebijakan untuk mengontrol investasi, seperti misalnya masyarakat yang ingin berinvestasi di perbankan atau di pasar modal. Lana menyampaikan, bahwa hal tersebut tidak berkaitan langsung dengan LPS, karena LPS adalah sebagai otoritas penjamin simpanan dan resolusi bank di Indonesia.

“Kami di LPS tidak mengarahkan untuk bagaimana atau dimana masyarakat berinvestasi. LPS lebih concern pada stabilitas perbankan yang sangat mempengaruhi stabilitas perekonomian secara keseluruhan. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan harus terus kami jaga, seperti dengan adanya pengaturan, pengawasan dan penjaminan simpanan nasabah di bank,” tutupnya.

Ada beberapa poin penting  dalam webinar kali ini, antara lain, likuiditas perbankan menunjukkan bahwa ekonomi dan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) berada dalam jalur pemulihan, namun masih cukup rentan menghadapi berbagai ketidakpastian, diantaranya disebabkan efek sebaran COVID-19 yang belum berakhir. Kemudian, terus mendorong perbankan untuk segera menyalurkan likuiditas ke kredit produktif dan tetap mendorong penurunan suku bunga kredit lebih lanjut melalui sinergi kebijakan di masing-masing otoritas, termasuk melalui kebijakan TBP.