Kembali

LPS Tidak Ingin Jual Rugi Bank Century

Sumber: Kontan (18-03-2009)

JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mulai mengkalkulasi harga yang pas bagi Bank Century Tbk. LPS bertekad tak ingin menjual rugi Bank Century. Artinya, harga jual haruslah sebesar biaya penyehatan Bank Century.

Seorang sumber KONTAN yang menolak disebut namanya, memprediksi biaya penyehatan Bank Century bisa lebih dari Rp 2 triliun. Sekadar mengingatkan, sewaktu mengambilalih Bank Century, LPS pernah menyatakan sudah menyuntik dana Rp 2 triliun untuk mengangkat rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) Bank Century agar sesuai ketentuan CAR minimal yang dipatok BI. LPS mengeluarkan lebih dari Rp 2 triliun untuk memperkuat modal dan likuiditas, membayar dana nasabah, dan ongkos operasional. "Yang jelas, dana itu membuat CAR kami saat ini sebesar 8,4%," ujar Maryono, Direktur Utama PT Bank Century, kemarin.

Ketua Dewan Komisioner LPS Rudjito menjelaskan, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 mengizinkan LPS mengelola bank selama tiga tahun. LPS berhak memperpanjang pengelolaan bank hingga dua kali satu tahun. Sebelum waktu perpanjangan selesai, LPS harus sudah melepas kepemilikan bank.

Mengenai bagaimana caranya, UU tidak mengaturnya. Mekanismenya penjualan sepenuhnya ada di tangan LPS. Rudjito berpendapat, saat ini cara yang pas adalah mengundang investor strategis atawa strategic sale. "LPS akan melepas Bank Century dengan harga optimal," katanya.

Kepala Eksekutif LPS Firdaus Djaelani menambahkan, jika dalam kurun waktu yang ada LPS tak bisa memperoleh harga optimal, "Kami akan memilih harga penawaran tertinggi dari beberapa investor yang minat," katanya.

Tunggu porses audit

Adapun mengenai berapa besar dana LPS yang masuk ke Bank Century dan berapa nilai wajar saham Bank Century, semuanya harus menunggu hasil audit. Hasil audit ini diperkirakan kelar pada akhir Maret 2009 ini. "Tunggu saja kalau audit keuangannya selesai," kata Rudjito (18/3).

Meski belum membuka penawaran secara resmi, LPS mengaku telah mendapati peminat Bank Century. "Namanya Kuwait Finance," kata Firdaus.

Kuwait Finance ini merupakan salah satu bank syariah terbesar di dunia. Namun Kuwait Finance belum secara detil membicarakan harga dan belum menyerahkan letter of interest (LoI) ke LPS. "Mereka masih menyatakan tertarik saja," imbuh Firdaus.

Saat ini Bank Century telah memasuki masa pemulihan. BI dalam waktu dekat akan mengeluarkan surat pernyataan resmi bahwa Bank Century keluar dari pengawasan khusus. "Surat sedang di proses oleh Direktorat Pengawasan BI, segera kami kirim kalau sudah selesai. Pengawasan khusus Bank Century akan diselesaikan secepatnya," kata Deputi Gubernur BI Siti Ch. Fadridjah Rabu (18/3).

Bank Century tahun ini menargetkan laba sebesar Rp 65 miliar. Untuk mencapai target itu, Bank Century mulai menggelar penyaluran kredit sebesar Rp 100 miliar. Andri Indradie KONTAN